EkonomiHukrimNewsPeristiwaRagam

Salahkan Pihak Sekolah Terkait Siswi Meninggal Usai Vaksin, Kepala Puskesmas: Ini kan Cuma Vitamin

275
×

Salahkan Pihak Sekolah Terkait Siswi Meninggal Usai Vaksin, Kepala Puskesmas: Ini kan Cuma Vitamin

Sebarkan artikel ini

 

Bone,Globalterkini.Com| Meninggalnya Andi Nur Widya (13) setelah mendapat vaksin ke 2 terus menjadi buah bibir. Juru bicara Satgas Covid-19, drg Yusuf Tolo mengatakan, perlu dilakukan autopsi untuk memastikan penyebab kematian siswi Mts Petimpeng tersebut.

Kepala Puskesmas Patimpeng, Andi Azis saat dihubungi wartawan mengaku, belum mendapat pemberitahuan perihal tersebut. Meski begitu, dia tidak membantah jika pihaknya pernah melakukan vaksinasi bersama pihak Mts.

Terkait proses vaksinasi Azis menjelaskan, bahwa sebelum divaksin lebih dahulu dilakukan proses screening oleh petugas puskesmas.

Baca Juga :   Pendaftar Calon Panwascam di Bone Membludak

Proses screening tersebut, meliputi pemeriksaan tekanan darah, adapun penyakit bawaan lain harus disampaikan dengan memperlihatkan bukti hasil pemeriksaan dokter. Adapun yang terjadi pada kasus Nur Widya yang datang tanpa didampingi orang tua, sehingga penyakit bawaan tidak terdeteksi dianggap sebagai kesalahan pihak Sekolah.

” Itu kesalahan prosedur gurunya ndi, karena setiap kita mau vaksin pasti kita minta agar pihak sekolah sampaikan ke orangtuanya, ” Kata Azis, Senin 27 Desember 2021.

Ditanya soal kandungan vaksin, Azis menyebut bahwa itu cuma vitamin, namun dia menolak menjelaskan lebih jauh karena merasa bukan ahli.

Baca Juga :   Ketua KONI Sulsel ke Bulukumba, Beri Motivasi ke Atlet Porprov

Untuk diketahui, Nur Widya merupakan warga Desa Gattareng, Bone Sulawesi Selatan. Menurut sang ayah, almarhumah memang memiliki riwayat penyakit jantung, bahkan sejak kecil mengalami masalah pertumbuhan. Meski demikian, sebelum divaksin kondisinya baik-baik saja.

” Nanti setelah divaksin baru begitu (sakit), vaksin pertama dia terlihat loyo dan banyak tidur, setelah vaksin ke 2 dia mulai mengeluh sakit, bahkan kakinya bengkak, tapi tetap ke Sekolah sampai saya larang, karena kondisinya sudah memprihatinkan, ” Ungkap Mujtaba, ayah korban, Minggu 26 Desember 2021.

Baca Juga :   Mengulik Keberadaan Mini Bus Angkutan Anak Sekolah di Kolaka Utara

Nur Widya meninggal dunia pada Rabu 22 Desember 2021 setelah 1 bulan drop. Dia kemudian dikuburkan tidak jauh dari rumahnya.

Penulis: Indra Mahendra

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *