EkonomiNewsPeristiwaRagam

Tak Tersentuh, Warga Ingin Ada TK di Dusun Terjauh Tellu Boccoe

257
×

Tak Tersentuh, Warga Ingin Ada TK di Dusun Terjauh Tellu Boccoe

Sebarkan artikel ini
Warga Dusun berkumpul membicarakan Terkait pembangunan TK bersama ketua WIB, Eka Handayani.

Bone, Global Terkini- Awan hitam masih menggantung di langit Ponre, ketika sekelompok warga berkumpul di rumah kepala Dusun, mereka sedang membicarakan tentang keinginan untuk membangun Taman Kanak-kanak (TK).

Di Dusun tersebut memang belum ada TK yang merupakan jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dalam pendidikan formal, karenanya warga harus mengantar anaknya melewati jalan berbahaya di lereng gunung hanya untuk bisa ke TK Dusun sebelah. Jalannya sempit, sangat terjal, berbatu dan sebagian lagi berlumpur bak kubangan kerbau.

Menurut warga, Dusun itu merupakan satu dari tiga Dusun terjauh di Desa Tellu Boccoe, Kecamatan Ponre, Bone, Sulawesi Selatan, akses jalan yang berbahaya menjadi alasan kenapa wilayah ini sulit tersentuh, bahkan, Kepala Desa pun jarang berkunjung.

Baca Juga :   Bersama Warga, Pembina Kader Bela Negara Bubuhkan Tanda Tangan Dukung Pilkada Damai

Tiga Dusun tersebut yakni, Leppe, Maningo dan Laule. Total ada delapan Dusun di Desa tersebut.

” Mau tidak mau, karena Ijazah TK menjadi syarat wajib yang harus dilampirkan untuk masuk Sekolah Dasar, ” Ujar Ansar, Kepala Dusun Maningo, Sabtu 23 Juli 2022, kemarin.

Ansar bercerita, dirinya pernah mencoba ingin membuat TK guna membantu warga yang sudah banyak mengeluh, namun niat itu diurungkan lantaran terbentur biaya pembuatan Yayasan yang menurutnya cukup mahal, yakni Rp 15 juta.

Niat itu kembali menggebu, ketika organisasi Wartawan Independen Bone (WIB) datang berkunjung dan bersedia membantu warga, sebidang tanah pun disiapkan untuk dijadikan lokasi pembangunan.

Baca Juga :   Bentuk 3 GPPT, Pemkab Sergai Buat MoU Dengan IPB

” Kita bantu apa saja yang kita bisa, kasian kalau lihat kondisinya seperti itu, ” Kata Ketua WIB, Eka Handayani.

Terpisah, Kepala Desa Tellu Boccoe, Rusli menyambut baik rencana tersebut, dia juga tidak menampik jika kedatangannya ke Dusun itu memang jarang. Terkait akses jalan, dia mengaku sudah pernah menganggarkan perbaikan menggunakan Dana Desa, meski hal itu tentu saja tidaklah cukup.

” Saya ke sana paling kalau ada acara atau kegiatan, untuk anggaran Daerah (perbaikan jalan) memang belum yah, itu jalan penghubung antar Kecamatan, ” Ungkap Rusli lewat sambungan telepon.

Baca Juga :   Rapat Paripurna HJB 693, Bupati Bone Paparkan Pencapaian 5 Tahun Pemerintahannya

Untuk pembangunan PAUD, lanjut Rusli, sebenarnya sudah direncanakan jauh-jauh hari, hanya karena adanya Covid terjadi banyak refocusing anggaran, mengakibatkan anggaran fisik berkurang, selain itu, minimnya tenaga pendidik juga turut memberi kontribusi sehingga rencana tersebut urung dilaksanakan.

” Makanya kemarin saya beri pilihan, mau PAUD atau perbaikan jalan, hanya saja secara umum sebenarnya mereka menghendaki infrastruktur, tapi kalau saya dek terbuka, justru bersyukur kalau ada yang mau bantu, sepanjang memang masyarakat mau itu (PAUD), saya tidak ada masalah, karena memang ada aspirasi yang jadi skala prioritas, ” Pungkas Rusli.

Kendala lain di Dusun tersebut adalah wilayahnya yang masuk sebagai kawasan hutan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *